Harian Jogja- 27/4/2012
BANTUL—Pelaksanaan ujian akhir
nasional (UAN) SMA dan SMP menuai kritik dari komisi D DPRD Bantul karena tidak
memfasilitasi siswa difabel.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul, Jupriyanto
mengatakan, kurang difasilitasinya hak-hak para siswa difabel merupakan sebuah
kemunduran dalam sistem pendidikan. Tidak disediakannya soal dalam bentuk huruf
braille serta tidak diizinkannya huruf soal diperbesar merupakan pelanggaran
terhadap hak para siswa difabel.
“Siswa hanya difasilitasi dengan dibacakan
soalnya oleh petugas. Tapi bagaimana kalau mereka harus mengerjakan soal yang
ada gambar atau grafisnya,” ujarnya, Jumat (27/4).
Jupriyanto menyayangkan kebijakan yang
diambil pemerintah untuk pelaksanaan UAN kali ini yang kurang tepat. Untuk
mengantisipasi terjadinya kebocoran soal, lanjutnya, bukan berarti harus
mengesampingkan pemenuhan hak-hak siswa difabel.(ali)
Sumber : http://www.harianjogja.com/2012/harian-jogja/bantul-2/ujian-nasional-dprd-bantul-kritik-penanganan-siswa-difabel-181581
Tidak ada komentar:
Posting Komentar